Film Cristine menghadirkan horor yang berbeda dari film-film sejenis. Disutradarai oleh Haris Cinnamon, film ini mengusung konsep Horor Terang atau White Horror dengan memadukan elemen psikologis, spiritual, dan budaya. Salah satu daya tarik utama film ini adalah penggunaan metode ruqyah dengan jampian (mantra) khas Bugis, yang memberikan sentuhan autentik dan unik dalam mengangkat kisah tentang interaksi antara manusia dan jin.
Film Cristine terinspirasi dari kisah nyata Raden Ahmad Afandi, seorang ustadz sekaligus produser film ini. Ia pernah menangani pasien bernama Widya, seorang anak yang tumbuh dalam pengasuhan jin bernama Cristine. Dalam adaptasi film ini, karakter Widya diubah menjadi Naya, diperankan oleh Jasmine Elfira. Jin perempuan bernama Cristine telah menjadi bagian penting dari kehidupan Naya sejak kecil, membuatnya sulit membedakan antara kepribadian asli Naya dan pengaruh dari Cristine.
Melalui pendekatan yang mendalam, film ini tidak hanya menampilkan ketegangan, tetapi juga perjuangan spiritual untuk memutus hubungan antara manusia dan jin yang terlalu erat.
Salah satu aspek unik dari Cristine adalah penggunaan metode ruqyah yang dipadukan dengan jampian tradisional Bugis. Dalam film ini, Raden Ahmad Afandi ingin menampilkan teknik autentik yang tidak hanya efektif secara spiritual, tetapi juga sarat dengan kearifan lokal. Jampian Bugis dikenal memiliki kekuatan spiritual yang mendalam, sering digunakan untuk mengusir gangguan makhluk halus dengan cara yang tetap menghormati budaya setempat.
Menurut Haris Cinnamon, penggabungan ini memberikan warna baru dalam genre horor Indonesia, sekaligus mengenalkan tradisi yang kaya kepada generasi muda.
Berbeda dari film horor yang mengandalkan kegelapan dan jumpscare, Cristine membawa penonton ke dalam horor yang penuh dengan emosi dan spiritualitas. Haris Cinnamon menyebut film ini sebagai pengalaman "terang yang mencekam." Dengan latar yang sering kali bercahaya dan dialog yang kuat, Cristine menggambarkan konflik batin antara manusia dan jin dalam narasi yang mendalam.
Film Cristine menampilkan deretan aktor berbakat, seperti Jasmine Elfira, Nova Eliza, dan legenda pantomim Indonesia, Septian Dwi Cahyo. Akting mereka menambah kedalaman emosi pada film ini, khususnya dalam menggambarkan perjuangan spiritual yang kompleks. Kehadiran Zoe Levana, Agnes Naomi, dan Yusuf Mahardika juga memperkaya cerita, menjadikannya salah satu film horor paling dinanti di tahun 2025.
Dengan mengangkat tradisi Bugis melalui metode jampian, Cristine memberikan perspektif baru tentang bagaimana horor bisa menjadi sarana untuk mengenalkan budaya dan nilai-nilai spiritual. Film ini tidak hanya menakutkan, tetapi juga mendidik, mengajarkan penonton tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia tak kasat mata.
Saksikan Cristine di bioskop mulai Januari 2025 dan rasakan sendiri bagaimana ruqyah tradisional dipadukan dengan kisah horor spiritual yang memikat hati. Jangan lewatkan pengalaman unik ini dan temukan makna baru di balik interaksi manusia dengan makhluk tak terlihat.