Film Cristine hadir dengan kisah yang menggugah emosi dan menawarkan sesuatu yang berbeda dari horor biasa. Disutradarai oleh Haris Cinnamon, film ini menggambarkan perseteruan dua sosok ibu dari dua dimensi berbeda: Cristine, jin perempuan yang telah lama mengasuh Naya, dan ibu kandung Naya, yang berjuang untuk merebut kembali anaknya dari pengaruh makhluk tak kasat mata.
Dalam balutan konsep White Horror, Cristine membawa penonton ke dalam drama emosional dan spiritual yang mendalam, menyoroti cinta yang tak terukur dari dua ibu—satu dari dunia manusia dan satu dari dunia jin—yang berusaha melindungi Naya dengan caranya masing-masing.
Cerita ini berfokus pada Naya (diperankan oleh Jasmine Elfira), seorang gadis yang sejak kecil diasuh oleh Cristine, jin perempuan yang menjadi “ibu” pengganti di saat ibu kandungnya sering absen karena pekerjaan. Bagi Cristine, Naya adalah anak yang telah dia sayangi seperti darah dagingnya sendiri. Namun, cinta Cristine bukanlah cinta yang murni. Kehadirannya memengaruhi jiwa dan kehidupan Naya, menciptakan ikatan yang sulit diputuskan.
Di sisi lain, ibu kandung Naya (diperankan oleh Nova Eliza) merasakan kehilangan mendalam ketika melihat anaknya semakin jauh dari jangkauannya. Ia bersedia melakukan apa saja untuk membawa Naya kembali ke pelukannya, termasuk melibatkan seorang ustadz (Raden Ahmad Afandi) yang berusaha memutus pengaruh Cristine melalui proses ruqyah.
Film ini menggambarkan cinta dari dua sisi yang bertentangan. Cristine percaya bahwa ia melindungi Naya dari kesepian, sementara ibu kandung Naya ingin menyelamatkan anaknya dari pengaruh yang merusak. Ketegangan emosional antara dua dimensi ini menjadi inti dari cerita, menggugah pertanyaan: apa yang sebenarnya dibutuhkan Naya, cinta yang melindungi atau cinta yang membebaskan?
Berbeda dari horor dengan jumpscare biasa, Cristine menawarkan pengalaman “terang yang mencekam.” Dengan latar yang bercahaya dan dialog yang sarat makna, film ini menggambarkan perjuangan emosional yang kompleks. Haris Cinnamon menggabungkan elemen budaya, psikologis, dan spiritual untuk menciptakan atmosfer horor yang unik.
Proses ruqyah yang dilakukan untuk memutus ikatan antara Naya dan Cristine digambarkan dengan detail autentik, termasuk penggunaan jampian tradisional Bugis. Tradisi ini memperkaya cerita dengan nuansa lokal yang mendalam, menunjukkan bahwa cinta dan pengorbanan melintasi batas budaya dan dimensi.
Selain Jasmine Elfira dan Nova Eliza, film ini menghadirkan aktor berbakat lainnya seperti Septian Dwi Cahyo, Zoe Levana, dan Agnes Naomi, yang memberikan kedalaman pada karakter masing-masing. Akting mereka memperkuat konflik batin yang ada dalam cerita, menjadikan Cristine lebih dari sekadar film horor.
Film Cristine tidak hanya menampilkan horor spiritual, tetapi juga drama emosional tentang cinta, kehilangan, dan perjuangan melindungi yang terkasih. Saksikan di bioskop pada Januari 2025 dan temukan bagaimana dua ibu, dari dua dunia yang berbeda, bertarung demi cinta yang berbeda pula.